Solusi Siswa Putus Sekolah, PKBM
Saat ini, sudah semakin banyak orang paham bahwa pendidikan bisa menjadi alat untuk melepas diri dari jerat kemiskinan. Sebut saja salah satunya adalah Raeni, seorang anak tukang becak asal Kendal yang sempat viral saat wisuda kelulusannya dan akhirnya kini bisa menamatkan pendidikannya hingga s3 di Inggris. Selain Raeni masih banyak lagi nama anak Indonesia yang berasal dari kalangan menengah ke bawah, berasal dari desa, hidup serba kekurangan dan miskin yang berhasil menamatkan pendidikan tinggi di luar negeri. Mereka adalah segelintir orang yang paham dan yakin akan pentingnya pendidikan untuk masa depan. Pentingnya pendidikan untuk melepaskan diri dari jurang kemiskinan. Yakin bahwa pendidikan dapat memutus garis kemiskinan. Dan, Saya termasuk segelintir orang yang yakin akan keyakinan itu juga.
Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian adalah salah satu dari segelintir masyarakat yang percaya akan pentingnya pendidikan untuk masa depan? Tulis pendapatmu di kolom komentar ya?
Bagaimana dengan kalian? Percayakah akan pentingnya pendidikan untuk masa depan kita?
Tingginya angka putus sekolah di Indonesia memiliki berbagai penyebab dan salah satu pastinya adalah kemiskinan. Hal ini sungguh ironi bahkan paradok bagi kehidupan kita. Pasalnya, manusia membutuhkan pendidikan untuk dapat terbebas dari jerat kemiskinan dan ketidakmampuan dalam hidup. Namun nyatanya, untuk mengakses pendidikan itu sendiri kita tidak bisa lepas dari sebab kemiskinan.
Meskipun demikian, jalan akan selalu ada bagi orang-orang yang berkeinginan kuat dan pantang menyerah. Kita bisa lihat dari cerita seorang mahasiswa bernama Raeni diatas. Seorang anak tukang becak yang bisa meraih pendidikan tinggi hingga S3, bahkan di Inggris. Kisah sukses Raeni dalam dunia pendidikan, adalah buah dari beasiswa yang dia terima. Dan faktanya, saat ini beasiswa pendidikan bertebaran dimana-mana, baik dari instansi pemerintahan hingga lembaga nirlaba bahkan dari negara lain pula. Jadi, fakta lainnya adalah sebenarnya solusi akan selalu hadir untuk setiap masalah yang dihadapi manusia.
Pada tahun 2023, tercatat dari data terbaru Kemendikbud terdapat sebanyak 10.738 PKBM di seluruh Indonesia, dengan setidaknya terdapat sekitar 1.771.425 peserta didik. Dengan persebaran di Pulau Jawa sebanyak 3.800 PKBM. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah PKBM terbanyak yaitu 2.053 PKBM. Di masyarakat, PKBM memang menjadi rujukan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan ijazah kesetaraan baik itu SD, SMP, dan SMA melalui sekolah paket A, B, dan C. Dengan masa pembelajaran selama kurang lebih satu tahun, PKBM menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat yang mengalami putus sekolah untuk bisa meneruskan pendidikannya yang lampau.
Dengan demikian, PKBM bisa disebut sebagai solusi bagi siswa putus sekolah di Indonesia. Salah satu solusi yang dapat memberikan akses pendidikan bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan secara ekonomi, keadaan dan berbagai kondisi yang tidak memungkinkan lainnya.
Ironi Pendidikan Kita
Pada tahun ajaran 2021/2022, berdasarkan Badan Pusat Statistika (BPS) jumlah murid Indonesia mencapai 24,33 Juta siswa. Sayangnya, pada tahun 2021 itu pula jumlah siswa putus sekolah pun cukup tinggi dengan total mencapai 75 ribu siswa. Secara rinci, angka siswa putus sekolah pada jenjang SD mencapai 38.176 siswa. Pada jenjang SMP, terdapat sebanyak 15.042 siswa putus sekolah. Sedangkan, dari jenjang lebih tinggi di SMA siswa putus sekolah mencapai angka 12.063 siswa dan 10.022 siswa berasal dari jenjang SMK.Tingginya angka putus sekolah di Indonesia memiliki berbagai penyebab dan salah satu pastinya adalah kemiskinan. Hal ini sungguh ironi bahkan paradok bagi kehidupan kita. Pasalnya, manusia membutuhkan pendidikan untuk dapat terbebas dari jerat kemiskinan dan ketidakmampuan dalam hidup. Namun nyatanya, untuk mengakses pendidikan itu sendiri kita tidak bisa lepas dari sebab kemiskinan.
Meskipun demikian, jalan akan selalu ada bagi orang-orang yang berkeinginan kuat dan pantang menyerah. Kita bisa lihat dari cerita seorang mahasiswa bernama Raeni diatas. Seorang anak tukang becak yang bisa meraih pendidikan tinggi hingga S3, bahkan di Inggris. Kisah sukses Raeni dalam dunia pendidikan, adalah buah dari beasiswa yang dia terima. Dan faktanya, saat ini beasiswa pendidikan bertebaran dimana-mana, baik dari instansi pemerintahan hingga lembaga nirlaba bahkan dari negara lain pula. Jadi, fakta lainnya adalah sebenarnya solusi akan selalu hadir untuk setiap masalah yang dihadapi manusia.
Kehadiran PKBM
Salah satu inovasi untuk menanggulangi permasalahan mengenai siswa putus sekolah adalah hadirnya pendidikan non-formal. Dalam kasus ini, kita sebut saja salah satunya adalah PKBM. Merupakan kepanjangan dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat, yaitu sebuah lembaga pendidikan non-formal yang menyediakan program untuk mendapatkan pendidikan kesetaraan yang biasa disebut dengan sekolah kejar paket. Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 butir 10, PKBM adalah suatu wadah berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya.Pada tahun 2023, tercatat dari data terbaru Kemendikbud terdapat sebanyak 10.738 PKBM di seluruh Indonesia, dengan setidaknya terdapat sekitar 1.771.425 peserta didik. Dengan persebaran di Pulau Jawa sebanyak 3.800 PKBM. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah PKBM terbanyak yaitu 2.053 PKBM. Di masyarakat, PKBM memang menjadi rujukan bagi masyarakat yang ingin mendapatkan ijazah kesetaraan baik itu SD, SMP, dan SMA melalui sekolah paket A, B, dan C. Dengan masa pembelajaran selama kurang lebih satu tahun, PKBM menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat yang mengalami putus sekolah untuk bisa meneruskan pendidikannya yang lampau.
PKBM Jadi Solusi!
Sampai saat ini, PKBM menjadi lembaga yang turut aktif mengentaskan kemiskinan dari segi pemenuhan pendidikan. PKBM menjadi platform yang memberikan pilihan terbaik untuk para siswa putus sekolah. Dengan total sebanyak 10 ribu lebih jumlah PKBM di seluruh Indonesia setidaknya sudah dapat membantu lebih dari 1,7 juta siswa putus sekolah mendapatkan akses pendidikan yang lebih mudah dijangkau dan mudah diikuti.Dengan demikian, PKBM bisa disebut sebagai solusi bagi siswa putus sekolah di Indonesia. Salah satu solusi yang dapat memberikan akses pendidikan bagi masyarakat yang memiliki keterbatasan secara ekonomi, keadaan dan berbagai kondisi yang tidak memungkinkan lainnya.
Bagaimana menurut kalian? Apakah kalian adalah salah satu dari segelintir masyarakat yang percaya akan pentingnya pendidikan untuk masa depan? Tulis pendapatmu di kolom komentar ya?
Sumber : https://pkbmplus.com/blog/pkbm-jadi-solusi-untuk-siswa-putus-sekolah/
Diskusi